Menanti DeDurian Park TV

MEPNews.id – Media akan menjadi media umum, yang angkat harga diri petani, kebangkitan anak muda mencintai pertanian dengan inovasi dan teknologi. Demikian kalimat milik Yusron Aminulloh ketika merespon atas persiapan pengambilan gambar menyambut rilis DeDurian Park TV.

Terkait hal itu, lalu deret pertanyaan akan muncul, isi kepala kita mungkin segera penuh dengan tanya.

Mengapa DeDurian Park perlu merilis saluran chanel TV segala. Bukankah via medsos dengan berbagai aplikasinya itu sudah lebih dari cukup. Adakah jaminan dengan adanya akses chanel TV lalu dapat dilirik sekaligus diminati oleh masyarakat secara luas. Dan deretan pertanyaan-pertanyaan lain yang bisa Anda sodorkan.

Kita mesti ingat, bila memang karakter masyarakat kita yang
cenderung lebih suka menonton daripada membaca. Hiburan yang berupa tontonan lebih diminati dibanding yang perlu dibaca. Oleh karena itu, DeDurian menangkap–sekaligus menyikapi fakta tersebut dengan menghadirkan chanel TV. Tujuannya tentu agar semua tercover serta dapat menyimak sekaligus mengikuti kiprah DeDurian Park.

Sementara itu, di sisi lain penting di sini kita tahu dan kita perlu paham, bila pada sektor agraria, dengan pertanian serta perkebunan adalah roh dan jati diri hampir setiap warga bangsa. Betapa negeri kita ini kondang sebagai bangsa agraris, Indonesia adalah lumbung pangan dunia. Sumber daya alam negara ini begitu kaya melimpah luar biasa. Semua ada serta dapat tumbuh di bumi Nusantara.

Akan tetapi, yang terjadi di wilayah nyata tidaklah sama. Ada jurang cukup lebar antara harapan dengan fakta di lapangan. Kita memang terlahir kaya raya tetapi kita kerap merasa atau bahkan sengaja dimiskinkan oleh mereka yang begitu mati-matian kepincut komelekkan SDA Indonesia.

Kita ini tak juga kunjung sadar dari cengkraman mental inlander. Virus minder diri tak PD atas kemampuan serta kekayaan milik sendiri. Kita terus saja masih merasa hebat alih-alih kagum pada bangsa lain. Kiblat kita itu serba luar negeri baru disebut keren plus bergensi tinggi.

Sehingga kita kurang bisa menghargai kemampuan sendiri. Kalau kita belum sanggup jadi penentu, minimal kita harus mampu membuang mental inferior tersebut. Kita tak perlu merasa minder, kita perlu menghadirkan mental berdikari. Kita ini sejatinya sangat mampu, apalagi dengan bekal SDA yang cukup luar biasa.

Untuk itu, sebagai salah satu upaya turut berkontribusi menebar pemahaman yang otentik akan jati diri setiap anak bangsa yang demikian. Plus menyampaikan setiap fakta serta peristiwa secara riil. Maka DeDurian Park TV sengaja dihadirkan bertujuan salah satunya untuk mengerek harga diri para petani. Agar setiap elemen anak bangsa dapat digedor kesadaran nuraninya bahwa kita membawa DNA petani. Nenek moyang kita selain seorang pelaut juga tersohor sebagai petani.

Dengan demikian, DeDurian Park TV hadir bukan semata untuk komersil belaka. Ada sejuta harapan bila via TV lalu sasaran bisa menyentuh semua lapisan usia. Maka dengan dirilisnya DeDurian Park TV ini semua komponen bisa semakin disentuh lalu merasakan dampak secara nyata kehadiran DeDurian Park di tengah-tengah umat.

(Aditya Akbar Hakim)

Article Tags

Facebook Comments

Comments are closed.