Area (Bukan Pojok) Literasi

Foto : Ilustrasi

MEPNews.id – Tatkala Anda bertandang ke De Durian Park, setelah memasuki pintu gerbang utama sebelah utara, persis di depan Musolla, maka Anda akan menjumpai bangunan berbentuk persegi berbahan semi kaca yang berdiri kokoh, tanpa Anda memasukinya, maka Anda mungkin segera tahu bila di dalamnya ada puluhan hingga ratusan buku yang tertata rapi di deretan rak yang terpajang di dalam bangunan.

Bangungan itu memang sengaja dihadirkan sebagai visi besar De Durian Park sebagai pelopor wisata edukasi berbasis literasi. Ide menempatkan serta menghadirkan bangunan itu, pastinya berawal dari satu gagasan hebat, ide cerdas, serta pemikiran otentik dari figur Yusron Aminulloh, selaku Direktur Utama De Durian. Konsep seperti ini, saat di bukanya satu tempat wisata kemudian disandingkan dengan dibangunkan pula area literasi, sepengetahuan yang saya miliki, di tempat-tempat lain belum pernah saya jumpai bahkan tidak pernah ada sebelumnya, apalagi yang dibarengi komitmen serius dengan menghadirkan ratusan buku sebagai koleksi menu utama yang bisa dibaca oleh setiap pengunjung.

Oleh karena itu, dengan di bangun di bagian pelataran muka dari area utama kompleks De Durian menjadikan bangunan itu sangat layak bila disebut sebagai Perpus-nya De Durian, sebab perpus itu gudangnya ilmu, tempat di simpannya koleksi buku sehingga jika kemudian di lokasi De Durian ada bangunan yang berisi buku-buku dan dinamakan sebagai pojok literasi, di situ memang bukan bermakna pojok sebagai definisi dalam arti sesungguhnya, sebab area pojok literasi itu hanya soal nama, tetapi yang esensi dan mendasar adalah dibelakang nama itu ada rentetan beragam makna positif yang begitu dalam serta luas efeknya bagi siapa saja.

Di situ, meski bangunannya kecil tapi isinya penuh dengan nilai berbobot tinggi. Dari situ, jaminan pada bertambahnya pengetahuan pasti didapatkan oleh setiap pengunjung yang berkenan masuk lalu duduk membaca koleksi buku yang terpajang di dalamnya.

Hari ini, buku-buku di area (bukan) pojok literasi De Durian Park mungkin belum begitu banyak, koleksi buku yang kelak terpajang masih akan terus bertambah serta berdatangan dari berbagai arah dan tangan, tetapi satu yang pasti bila ke depan satu spot area di lokasi wisata itu pasti akan jadi poin penting pengokoh identitas De Durian Park sebagai pelopor wisata edukasi berbasis literasi di negeri ini. Hebat semangat.

(Aditya Akbar Hakim)

Article Tags

Facebook Comments

Comments are closed.