MEPNews.id – Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) mendelegasikan tiga mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti konferensi internasional bertajuk The 11th Conference of Indonesian Students Association in South Korea (CISAK) 2019. Konferensi internasional tersebut diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA) dan dilaksakan di Korea Maritime Ocean University (KMOU), Busan, Korea Selatan pada 30-31 Maret 2019.
Shindy Novia A’yun, Nada Dzatalini, dan Muhammad Fauzan menjadi delegasi FPK UNAIR yang berkesempatan mempresentasikan karya tulis mereka masing-masing pada konferensi internasional tersebut.
Shindy Shindy berhasil menjadi best presenter di cluster food and agriculture dengan karya tulis berjudul Extraction and Characterization of Astaxanthin Content from Industrial Waste of Fresh and Boiled Shells Shrimp (Litopanaeus vannamei). Penelitian tersebut dilakukan ketika Shindy melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di Kasetsart University, Thailand.
Dalam penelitian tersebut, Shyndi menganalisis kandungan astaxanthin pada limbah kulit udang dan cara memanfaatkannya. Astaxanthin merupakan antioksidan sangat kuat yang dapat digunakan sebagai pencegah radikal bebas. Astaxanthin dapat diolah menjadi tabir surya, food supplement dan lain sebagainya. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa kandungan antioksidan pada limbah kulit udang sangat tinggi. Terutama pada kulit udang yang masih segar.
Tiga dosen pembimbing membantu Shindy menyelesaikan penelitiannya. Mereka adalah Annur Ahadi Abdillah SPi, MSi, Ir Dr Gunanti Mahasri MSi dari FPK UNAIR dan Dr Wanwimol Klaypradit dari Kasetsart University, Thailand.
Mendapatkan penghargaan sebagai best presenter merupakan hal yang paling berkesan untuk Shindy. Terlebih ketika dirinya yang berada di cluster food and agriculture berhasil melawan delegasi dari beberapa universitas ternama di Indonesia yang lain seperti Universitas Indonesia dan Intitut Pertanian Bogor.