Oleh: Moh. Husen
MEPNews.id–Empat orang ngopi-ngopi, menikmati suasana weekend. Terdengar suara ramai teriak penuh tawa gembira peserta outbond yang kemudian dilanjutkan dengan flying fox, rafting. Apa itu outbond apa itu flying fox, silakan tanya ke Mbah Google. Ngopi-ngopi saat itu seakan mengalahkan segalanya.
Salah satu dari empat orang penikmat kopi ini teringat dengan tulisan lama sekitar tahun 90-an berjudul Jual Beli Suasana yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib dalam bukunya Surat Kepada Kanjeng Nabi, bahwa kopi yang biasa itu bisa mahal harganya karena yang sedang kita beli sebenarnya adalah suasananya. Jadi, jual beli suasana.
Empat orang ini lantas bercerita yang lucu-lucu. Kemudian salah satu dari mereka nawari bakso. Layaknya budaya ketimuran kalau ditawarin pura-pura nanti saja. Begitu saatnya dirasa pas, baru nyeletuk: “Ternyata kelamaan ketawa, lapar juga ya, hehehehe….” Segeralah bakso dipesankan.
Begitulah adat ketimuran kita. Ya beginilah gubuk saya. Padahal rumahnya megah punya mobil mewah. Memamerkan kemegahan saja tak kuasa, apalagi sekedar dengan jelas menunjuk kemiskinan orang, sehingga amanlah orang miskin karena tak mungkin ada yang mengajaknya ngopi via video call atau vc begini: “Pak Miskin, ayo sini ngopi….!”
Menjelang Pemilu 17 April 2019 mendatang sebaiknya siapa saja semakin menjaga kerukunan serta kekompakan dan super hati-hati. Hindari ribut-ribut. Kalau ada berita atau tulisan berjudul VC, jangan dibayangkan isinya dan arahnya pasti Video Call. Bisa jadi VC disitu nama kucing yang harganya mahal. Tulisan saja harus dibaca hingga tuntas. Apalagi manusia, bacalah manusia agar mengerti dan tak menjadi korban penelan informasi fitnah-fitnah adu domba.
Dan pada Pemilu nanti, datanglah ke TPS pada hari H tersebut. Masuklah ke bilik suara. Kemudian lakukanlah kebebasan menentukan pilihan. Demikianlah “fatwa” salah seorang dari ke empat orang yang ngopi itu.
Kembali ke empat orang yang ngopi itu. Kebetulan hujan deras. Mereka semakin bersyukur karena sudah duduk “bersemedi” di warung kopi. Kok bersyukur? Apakah mereka takut hujan? Ya tidak. Pemain sepak bola saja senang dengan turunnya hujan.
Setelah reda, ngopi-ngopi dan makan bakso dibereskan. Artinya sudah ada yang mbayari. Lantas mereka berempat kembali ke tempat semula.
Adapun yang menulis ini mendadak dibentak keras: “Menulislah Nyepi, bukan Viii Ciii… Dengar??? Menjelang Pemilu ini jangan terlalu tegang dan jangan sampai salah dengar informasi dari langit…!!!”
Wah gaya-nya. Jangan bertanya siapakah yang membentak itu, apakah hayalannya sendiri ataukah mimpinya semalam. Selamat Nyepi. (Banyuwangi, 7 Maret 2019)