MEPNews.id – Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari, TVRI bekerjasama dengan Universitas Airlangga menggelar talkshow interaktif. Acara yang dihadiri ratusan mahasiswa dan dosen itu berlangsung 7 Februari 2019, di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR.
Talkshow interaktif itu membahas peran media dalam mengembangkan perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ada tiga pembicara: Rektor UNAIR Prof Moh Nasih, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Yuliandre Darwis, dan dosen sekaligus pengamat media Dr Yayan Sakti Suryandaru.
Rektor UNAIR menyambut baik media massa, dalam hal ini TVRI, sebagai media milik publik yang memiliki tanggungjawab melakukan edukasi termasuk perihal UMKM. Menurutnya, televisi sebagai media pendidikan paling besar di Indonesia, menjadi media paling powefull karena dapat mempengaruhi jutaan masyarakat setiap harinya.
“TV punya peran sangat besar. Modal bagi UMKM, modal bagi perguruan tinggi, modal bagi usaha yang dilakukan mahasiswa. Kita berharap TVRI bisa jadi modal mahasiswa untuk memperkenalkan produknya. Sebab, ada ratusan karya mahasiswa yang punya andil dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat, baik dalam hal pendidikan, kesehatan, teknologi, dan sebagainya,” terang Rektor.
Yuliandre Darwis mengungkapnya pendapatnya terkait kondisi media di Indonesia. “Saat ini KPI mengawasi 1500 radio, 300 televisi lembaga penyiaran berlangganan, dan 800 lembaga penyiaran TV lokal. Salah satu fungsi media sebagai perekat ekonomi dan budaya termasuk UMKM, saat ini tidak pernah tersentuh.”
Banyak media yang agak sepi dalam hal edukasi tentang UMKM. Yang lebih banyak muncul adalah komersil atau yang biasa disebut dengan iklan. “Mestinya, bagaimana sebuah program bisa menjadi edukasi, mungkin bisa dikemas oleh mahasiswa dengan kreativitasnya, sehingga UMKM bisa naik level,” kata ia.
Yayan mengamati TVRI sebagai salah satu stasiun televisi yang punya potensi untuk membantu mempublikasikan karya-karya yang dimiliki akademisi untuk bisa dikonsumsi khalayak umum. “Sesuatu akan jadi menarik ketika unik dan original. UMKM harus muncul dengan sesuatu yang unik,” terang Yayan.
Dalam kesempatan itu, Dr Tri Siwi Agustina, SE MSi selaku staf PPKK mengungkapkan, dalam satu tahun ada 300 mahasiswa wirausaha di UNAIR. Pertumbuhannya mencapai 10-15 pertahun. Ini salah satu potensi usaha mahasiswa yang bisa dilirik stasiun televisi untuk memperkenalkan UMKM di Indonesia.