MEPNews.id – Setelah dibuka untuk umum pada 16 Januari 2019, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) mulai beroperasi. Pelayanan bagi masyarakat umum menjadi salah satu alasan RSUI dibangun di tepi wilayah UI. Dikabarkan situs resmi www.ui.ac.id edisi 1 Februari 2019, tujuannya agar lebih mudah diakses dari luar.
“Untuk mengoptimalkan fungsinya, RSUI ditempatkan di tepi wilayah universitas agar lebih dekat dengan masyarakat,” kata Rektor Prof Dr Ir Muhammad Anis, MMet, saat kegiatan serah terima hibah aset jalan dan jembatan RSUI di Gedung Pusat Administrasi UI, Depok.
Dibukanya pelayanan untuk umum juga menimbulkn konsekuensi, yaitu dibutuhkannya akses bagi masyarakat. Menurut Anis, jika akses masuk ke RSUI terpusat di jalan utama UI, pasti akan berjejalan karena jalan tersebut juga akses bagi civitas UI, seperti dosen, mahasiswa, dan karyawan.
Hal serupa juga dikatakan Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Fasilitas UI, Prof Dr Ir Gandjar Kiswanto, MEng. “Bila dilihat dari kapasitas akses UI sekarang, yaitu Gerbatama (Gerbang Utama UI), kami menghitung perlu akses tambahan untuk masyarakat.”
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak UI akan mengembangkan empat akses yang dapat digunakan untuk masuk ke RSUI. Selain jalan utama UI, RSUI bisa diakses melalui Stasiun Pondok Cina, jembatan penyeberangan dari sisi Mal Depok Town Square yang saat ini dalam tahap perencanaan, serta jembatan akses RSUI yang baru rampung dikerjakan.
RSUI merupakan Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RS-PTN) yang dimiliki UI. RSUI menyelenggarakan pelayanan kesehatan terintegrasi yang didukung peralatan kesehatan berteknologi mutakhir serta menyediakan beragam layanan. (Wanda Ayu)