Menjahit Kain, Menjahit Asa, Bersama YBM PLN UIP JBTB

mepnews.id – Suara mesin jahit akrab terdengar di rumah sederhana di kawasan Tuwowo, Kapas Madya Baru, Surabaya. Di tempat itu, sembilan ibu rumah tangga serius belajar menjahit. Jarum dan benang menjadi alat perjuangan mereka membangun kemandirian ekonomi keluarga.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIP JBTB yang diberi nama Kelompok Usaha Cahaya (KUC) Sartika Dewi. Melalui program ini, peserta tidak hanya diajarkan menjahit tetapi juga dibekali kemampuan berwirausaha dan pemasaran digital.

“Dari yang belum bisa sama sekali, diajarkan sampai bisa membuat baju jadi dan siap dijual,” kata Novita, pelatih sekaligus pendamping kelompok.

Pelatihan berlangsung setiap Selasa sejak akhir Agustus 2025. Selain keterampilan teknis, peserta belajar memotret produk, membuat konten promosi, hingga mengunggah karya mereka ke media sosial dan marketplace. “Harapannya, mereka percaya diri menjual produk ready-to-wear termasuk kemeja wanita,” ujar Novita.

Rohma, salah satu peserta, merasakan manfaat besar dari program ini. “Awalnya sulit, sekarang saya mulai bisa. Kalau ada pesanan, insyaallah diteruskan. Semoga nanti bisa punya mesin jahit sendiri di rumah,” ujarnya.

Manajer YBM PLN UIP JBTB, Achmad Fatkhurrozi, menjelaskan kegiatan bagian dari pemanfaatan zakat karyawan PLN di bidang ekonomi produktif. “Kami ingin membantu para ibu menjadi lebih mandiri dan membuka peluang usaha di lingkungan mereka. Dari keterampilan inilah ekonomi keluarga ikut bergerak.”

Ia menambahkan, hasil karya para peserta sempat dipamerkan pada Milad ke-19 YBM PLN di Gerai Cahaya dan mendapat sambutan positif. “Beberapa produk sudah terjual dan mulai ada pesanan. Kami berharap mereka terus semangat dan istiqomah berkarya.”

Program ini menjadi salah satu contoh bagaimana zakat produktif dapat menciptakan dampak nyata di masyarakat. Bagi para ibu di Kapas Madya Baru, setiap jahitan bukan hanya menghasilkan pakaian tetapi juga menjahit asa dan menenun harapan untuk masa depan yang lebih mandiri

Facebook Comments

POST A COMMENT.