FEBIS UTA’45 Jakarta Jajaki Best Practice Pengelolaan dan Kurikulum Internasional di Malaysia

MEPNEWS.ID-Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Ilmu Sosial (FEBIS) Universitas 17 Agustus 1945 (UTA’45) Jakarta terus memperkuat langkah menuju kampus berdaya saing global. Melalui berbagai program studi—Manajemen, Administrasi Bisnis, Akuntansi, Bisnis Digital, Ilmu Pemerintahan, Administrasi Publik, Ilmu Komunikasi, hingga Hubungan Internasional—FEBIS berkomitmen meningkatkan mutu akademik dan memperluas jejaring internasional.

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, pada 25 Agustus 2025, jajaran pimpinan FEBIS yang dipimpin oleh Dekan Dr. Bobby Reza, S.Kom., M.M., bersama Wakil Rektor I Bidang Tridharma, Dr. Sihar Tambun, S.E., M.Si., Ak., dan Wakil Rektor II Bidang Umum dan Teknologi, Brian Matthew, BABA., M.H., melaksanakan International Academic Benchmarking dan International Curriculum Benchmarking ke City University Malaysia dan Universiti Geomatika Malaysia.

Kunjungan ini bertujuan mempelajari praktik terbaik dalam tata kelola perguruan tinggi serta menyelaraskan kurikulum dengan standar pendidikan global.

“Benchmarking internasional menjadi langkah strategis untuk mewujudkan FEBIS yang berwawasan global dan berdaya saing di kawasan Asia Tenggara,” ujar Dr. Bobby Reza.

Ia menambahkan, benchmarking tidak sekadar membandingkan sistem dan kurikulum, tetapi juga mempelajari langsung bagaimana universitas luar negeri menerapkan Outcome-Based Education (OBE), memperluas jejaring internasional, dan menjaga mutu akademik berkelanjutan.

Sementara itu, Dr. Sihar Tambun menilai benchmarking di Malaysia memberikan inspirasi baru mengenai tata kelola akademik dan sistem pembelajaran yang terhubung dengan industri.

“Kedua universitas mitra telah menerapkan integrasi teknologi digital dalam proses belajar mengajar serta menekankan keterkaitan antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja global. Ini menjadi referensi penting bagi FEBIS untuk memperbarui kurikulumnya agar lebih adaptif dan kontekstual,” jelasnya.

Adapun Brian Matthew, BABA., M.H., menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam memperkuat kapasitas kelembagaan.

“Kegiatan ini membuka peluang kerja sama konkret seperti pertukaran mahasiswa dan dosen, riset kolaboratif, hingga pengembangan program dual degree. Kami ingin memastikan mahasiswa UTA’45 Jakarta memiliki pengalaman belajar lintas budaya dan teknologi yang relevan dengan kompetensi global,” ujarnya.

Ia menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang terus digalakkan UTA’45 Jakarta.

Sebagai tindak lanjut dari benchmarking ini, FEBIS akan menyusun roadmap menuju akreditasi internasional, memperkuat kompetensi dosen melalui capacity building, serta menyesuaikan kurikulum berbasis capaian pembelajaran global.

“Kami ingin melahirkan lulusan yang tidak hanya profesional dan kompeten, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kuat,” pungkas Dr. Bobby Reza.

Dengan inisiatif ini, UTA’45 Jakarta menegaskan komitmennya menjadi perguruan tinggi yang mampu bersaing di tingkat global—tanpa meninggalkan jati diri dan nilai-nilai nasionalnya.

Facebook Comments

POST A COMMENT.