Perdalam Kurikulum OBE dan MBKM, Prodi ES STAIMAS Wonogiri Lakukan Studi Tiru ke UIN Sunan Kalijaga

mepnews.id-Program Studi Ekonomi Syariah (ES) Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri melakukan studi tiru ke Prodi setara di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Kegiatan , pada Selasa 20 Februari 2024 ini dalam rangka memperdalam kurikulum OBE dan implementasi kegiatan MBKM.

Rombongan dari STAIMAS diwakili Kaprodi ES, Makhda Intan Sanusi SH ME, Mutia Azizah Nuriana SE SyME, Choirul Amirudin SH ME, dan ditemui Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga Dr Afdawaiza SAg MAg, Wakil Dekan I Dr Misnen Ardiansyah SE MSi Ak CA ACPA, Wakil Dekan II Dr Sunaryati SE MSi, Kaprodi Dr Abdul Qoyyum SEI MScFin, Sekprodi Lailatis Syarifah Lc MA.

Dr Misnen Ardiansyah menjelaskan, kurikulum MBKM di FEBI sudah diterapkan sejak 2020, teknis ke MBKM structure form atau harus mengacu pada kurikulum yang ada. “Jadi harus ada konversi dari kegiatan mahasiswa. Seperti magang atau exchange ke luar negeri,” terangnya.

Misnen menambahkan, mekanisme masing-masing prodi menunjuk masing-masing mata kuliah khusus MBKM dan dosen pendamping khusus setara dengan 2 SKS mereka mengajar.
Koordinasi dengan mahasiswa terkait tempat MBKM harus diuji tim khusus MBKM kemudian dikonversikan.

“Selain itu, ada anggaran untuk pendamping MBKM,” imbuhnya.

Kurikulum OBE juga sudah diterapkan dalam perkuliahan. “Baru tahun 2024 ajaran baru akan diterapkan full,” ucapnya.

Lailatis Syarifah memaparkan, ‘tujuan’ Prodi adalah turunan dari ‘visi’ dan ‘misi’. “Lulusan ES UIN SUKA jadi enterpreneur, analis kebijakan syariah, praktisi ekonomi syariah, penelitian madya,” terangnya.

Riris, panggilan akrabnya, menambahkan mata kuliah disusun untuk profil lulusan berdasarkan kurikulum tahun 2020.

MBKM tidak muncul di kurikulum tapi dikonversi. “Model MBKM diambil semester 5,6,7, dengan LPK minimal 3.01,” urainya.

Riris menambahkan, MBKM mengacu pada pilihan antara mahasiswa boleh MBKM ataupun tidak. “Boleh memilih beberapa model untuk dilakukan dan dikonversi ke mata kuliah di semester tersebut dan diisi dosen pendamping MBKM,” jelasnya.

Terkait pendaftaran, alurnya tercatat oleh prodi. Mahasiswa daftar, seleksi, pembekalan dan pengarahan, ditempatkan ke lokasi. “Setelah selesai, barulah mahasiswa membuat laporan. Instansi akan mengkonversi nilai dan mengeluarkan nilai,” lanjut Riris.

Model MBKM UIN Sunan Kalijaga adalah exchange di Cina, Malaysia, dan Unair.
“Magang, di perusahaan dan institusi di Jakarta, proyek kewirausahaan, proyek kemanusiaan, kuliah di prodi lain di UIN Sunan Kalijaga. Mahasiswa ES mengambil mata kuliah yang tidak ada di prodi ES. Contoh, membuat kontrak dan melakukan MBKM di prodi HES FSH UIN,” tambah Riris.

Program MBKM ini, kata Riris, dilakukan enam bulan setara 20 SKS dengan score TOEFL 475. “Pembiayaan tiket pulang-pergi, asrama, visa, semua ditanggung fakultas. Kegiatan MBKM harus di tempat di instansi yang bekerjasama (MoU),” ujarnya.

Di pihak lain, Makhda Intan Sanusi mengucapkan terima kasih pada tim UIN Sunan Kalijaga karena mendapatkan masukan terkait kurikulum dan MBKM. “Banyak ilmu yang kami dapatkan. Semoga kami bisa melaksanakannya di kampus kami,” tuturnya.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari kampus STAIMAS Wonogiri dan Prodi ES UIN Sunan Kalijaga.

Facebook Comments

Comments are closed.