Indonesia – Netherland Consortium akan Tingkatkan Pengelolaan Brantas

mepnews.id – Sungai Brantas, yang terpanjang di Jawa Timur, telah memberikan berbagai manfaat kepada masyarakat. Menjadi jalur transportasi, sumber irigasi, hingga tempat masyarakat menjalankan mata pencaharian. Namun, pengelolaan berkesinambungan dan kualitas air masih menjadi tantangan bersama.

Lima perguruan tinggi dari Indonesia menggagas kolaborasi bersama konsorsium asal Belanda untuk mengatasi pekerjaan rumah besar ini. Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Mulawarman menjalin mitra dengan LDE Konsorsium yang terdiri dari Leiden University, Delft University, dan Erasmus University.

Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi, Wakil Rektor Unair bidang Riset, Inovasi dan Community Development, mengungkapkan kolaborasi perguruan tinggi internasional ini dalam Gala Dinner International Workshop Brantas River of Life pada 18 Oktober 2023 di Gedung Negara Grahadi. Turut hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak MSc PhD.

Prof Nyoman menyampaikan, workshop internasional ini upaya Unair dalam memberikan kontribusi kepada Jawa Timur. “Khususnya terkait sumber air kita. Salah satunya Sungai Brantas,” katanya.

Total delapan perguruan tinggi internasional ini membentuk Indonesia-Netherland Consortium pada 25 Oktober 2023 untuk membangun kembali Sungai Brantas. “Berdirinya konsorsium ini akan bisa membangun kembali Sungai Brantas yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Jawa Timur,” kata ia.

Rancangan pengelolaan yang telah tersusun akan terealisasi tahun depan. Koordinasi, komunikasi seluruh lapisan, dan kontribusi pemangku kebijakan menjadi hal tak kalah penting.

Prof Nyoman menceritakan, beberapa hari sebelumnya Unair bersama sejumlah mitra saling berdiskusi. Ikut hadir para pakar dari Belanda, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. “Dua hari kami berdiskusi membahas bagaimana pengelolaan Sungai Brantas yang baik dengan pendekatan multidisiplin. Tidak hanya teknologi, tapi dari sisi sosial.”

Upaya lain yang telah Unair lakukan adalah edukasi kepada ibu rumah tangga dalam pengelolaan limbah. Hal ini agar limbah domestik rumah tangga tidak terbuang ke aliran Sungai Brantas.

Terkati semua ini, Wakil Gubernur Jawa Timur memberikan apresiasi. Upaya ini merupakan kolaborasi akademik yang bermanfaat bagi masyarakat. “Ini kolaborasi akademik dengan pendekatan multidisiplin, pemangku kepentingan, dan lintas negara untuk menyelesaikan PR Sungai Brantas.”

Facebook Comments

Comments are closed.