Beladiri Konto, Jangan Punah dari Bawean

Oleh: Moh. Andre Juliyanto

MEPNews.id – Beladiri adalah salah satu cara untuk melindungi diri ketika sedang dalam bahaya atau terdesak. Setiap daerah memiliki seni beladiri masing masing sesuai faktor alam, tradisi, hingga keyakinan.

Di Bawean, salah satu seni beladiri yang cukup terkenal adalan ‘Konto’. Seni beladiri ini memiliki kesamaan dengan beladiri ‘Kun tau’ dari Cina. Namun, beladiri ‘Konto’ lebih banyak memiliki jurus dan gerakan. Itu karena setiap guru bisa mengembangkan sendiri jurus dan gerakan yang berbeda-beda.

Pada masanya, beladiri Konto wajib dimiliki warga Bawean yang ingin merantau keluar Bawean agar bisa menjaga diri sendiri dan menolong orang lain jika diperlukan. Namun, beladiri ini mulai ditinggalkan atau tidak digemari generasi muda. Itu karena latihannya dan syaratnya cukup berat.

Salah satu syarat setelah berlatih Konto adalah makan seekor ayam yang sudah dimasak hingga habis. Jika tidak, maka latihannya kurang sempurna. Setelah itu, murid dimandikan dengan kembang 7 warna atau menyelam di sungai tanpa memejamkan mata. Juga, mata diberi perasan jeruk agar tahan ketika suatu saat diserang dengan tanah atau debu.

Selain karena latihan dan syarat yang berat, salah satu faktor yang membuat beladiri ini kurang digemari adalah sulitnya mencari guru. Sebagian besar guru sudah lansia sehingga sulit untuk melatih lagi.

Biasanya, beladiri Konto dilakukan secara turun temurun. Tapi, beladiri ini mulai jarang ditemukan di Bawean karena tersisihkan oleh perguruan beladiri lain yang mulai merebak di Bawean.

Saya berharap seni beladiri Konto tetap terjaga dan lestari hingga nanti. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus melestarikannya? Mari bersama terus melestarikan seni dan budaya di pulau Bawean.

 

Penuis adalah siswa SMPN 7 Gresik di Bawean, salah satu peserta pelatihan literasi dalam rangkaian bakti sosial Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga.

Facebook Comments

Comments are closed.