Oleh: Moh. Husen
MEPNews.id–Seingat saya tahun 2011, Bunda Cammana dari Polewali Mandar Sulawesi Barat hadir di acara Ijazah Maiyah yang bertempat di Taman Budaya Cak Durasim Surabaya.
Saya kesana lewat Malang, nunut Cak Baghong Ngalam. Niat saya kesana ada dua. Pertama bersalaman dengan Bunda Cammana. Yang kedua bersalaman dengan Syekh Nursamad Kamba.
Dengan kedua beliau tersebut saya gagal bersalaman. Meskipun alhamdulillah September 2017 yang lalu, saat ultah Bangbang Wetan di halaman TVRI Surabaya, saya sempat bertemu dan bersalaman dengan Syekh Nursamad Kamba.
Di acara Ijazah Maiyah 2011 itu saya datang terlambat sehingga hanya duduk dan ngopi di halaman Taman Budaya. Saat mencari toilet saya sempat bertemu Cak Kartolo, bersalaman, ngobrol sebentar, saya bilang dari Banyuwangi, Cak Kartolo menimpali dia akan ke Jember menghadiri Diesnatalis Unej.
Setelah acara selesai, saya sempat tak sengaja masuk di ruangan bertemu Cak Fuad. Saya salami, saya bertanya mencari Syekh Nursamad, ternyata sudah pulang agak awal karena harus mengejar pesawat. Ternyata ada Cak Nun juga disitu, saya salami, saling menyapa sebentar, lantas saya keluar. Cak Nun sedang bicara santai dengan beberapa orang entah siapa disitu.
Ya Allah, para kekasih-Mu itu kini telah pergi. Sore 7 September 2020 pukul 15.55 WITA Bunda Cammana dipanggil Allah, meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Allahummaghfir laha warhamha wa’a fiha wa’fu anha.
Siapakah Bunda Cammana? Perlukah kita mengetahui beliau? Darimana kita mengetahui beliau? Dari internet? Dari YouTube Rihlah Cammanallah Cak Nun dan KiaiKanjeng, Tasyyi’ Swargi Bunda Cammana, Viral di Langit Narasi Cinta dan Airmata Bunda Cammana, atau darimana?
Tulislah judul-judul itu di Mbah Google, lalu bukalah dan selamilah. Mungkin dari situ kita akan sedikit mengenal dan berpapasan dengan Bunda Cammana.
Juga marilah kita simak Kiai Muzammil dalam akun Facebook Ahmad Muzammil:
Kita kehilangan Seorang Wali Perempuan dari Mandar Sulbar, Bunda Cammana.
Wajahnya memancarkan Cinta Rasulullah saw, memandangnya membangkitkan rasa rindu kepada Baginda Muhammad. Saw.
Semoga Allah swt dan KekasihNya menyambutnya dengan ampunan dan Rahmat Nya.
Banyak pelajaran dari Beliau.
Ijin share Pak Kiai Muzammil. Selamat jalan Bunda Cammana. Doakan kami semua disini yang masih harus belajar banyak hal, menyibak berbagai kegelapan, terutama kegelapan diri kami sendiri.
(Banyuwangi, 8 September 2020)