MEPNews.id – Menghadapi persebaran penyakit yang disebabkan virus Corona (Covid-19), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggalakkan dan mendorong upaya penanganan dengan langkah-langkah preventif. Salah satunya dengan membuat peta persebaran Covid-19 di Jawa Timur.
Peta Kawal Covid-19 di Jawa Timur ini inovasi dari dosen Departemen Teknik Geomatika, Dr Eko Yuli Handoko ST MT, bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) ITS dan Pusat Studi Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS. Eko juga menggandeng beberapa anak didiknya antara lain Hafezs Satriani Ramadhan, Risa Erfianti, Anisa Nabila Riski Ramadhan, Benedict, dan Meilfan Eka Putra.
Peta persebaran Covid-19 ini tersedia dalam empat dashboard; Peta Persebaran Pasien dalam Pengawasan (PDP), Peta Persebaran Orang dalam Pemantauan (ODP), Peta Persebaran Kasus Positif, dan Peta Rumah Sakit Rujukan Jawa Timur. Istilah PDP, ODP, dan positif mengacu pada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Peta Persebaran PDP, ODP dan kasus positif menampilkan sebaran jumlah di setiap kabupaten/kota di Jawa Timur. “Berdasarkan jumlah tersebut, peta persebaran ditampilkan dalam warna berbeda,” jelas alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.
Eko menambahkan, data yang ditampilkan menggunakan sumber dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Di setiap kategori atau dashboard, trend (grafik) ditampilkan dalam diagram garis dan diperbarui setiap harinya. Metode persebaran ditampilkan secara spasial per kabupaten/kota dalam lima kategori berdasarkan analisis statistika.
Untuk Peta Rumah Sakit Rujukan, metode yang digunakan closest proximity (memilih lokasi terdekat) dengan fungsi buffer (penyangga) untuk pemilihan rumah sakit yang masuk dalam area terpilih.
Location Based Service (LBS) yang diaplikasikan pada analisa ini dapat menampilkan rute tercepat untuk sampai pada rumah sakit yang dituju. Rumah sakit yang digunakan pada peta ini rujukan berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
“Peta rumah sakit rujukan diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan informasi cepat ketika membutuhkan pertolongan terkait Covid-19,” tutur Lektor Laboratorium Geodesi dan Surveying ITS itu.
Pakar bidang Geodesi Satelit Kelautan tersebut juga menjelaskan, berdasarkan peta persebaran PDP, ODP, dan kasus positif, bisa dilihat bahwa peningkatan yang sangat tajam terjadi tiap hari. Berdasarkan sebaran terlihat bahwa Surabaya dan Malang sekitarnya mempunyai jumlah yang tinggi, sehingga diperlukan kebijakan khusus untuk menekan kenaikan.
“Sedangkan daerah dengan jumlah yang relatif kecil seperti timur dan barat dapat menerapkan kebijakan agar tidak terjadi penambahan,” ulas lulusan Universidade do Porto itu terkait perkembangan jumlah pasien yang suspect.
Dalam hal ini pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dan efektif untuk diterapkan ke masyarakat untuk menurunkan jumlah PDP, ODP dan kasus positif.
Peta yang dihasilkan ini merupakan kontribusi ITS untuk Pemprov Jawa Timur khususnya, agar dapat digunakan sebagai analisa tambahan dalam pengambilan keputusan terkait dengan sebaran Covid-19.
Peta persebaran Covid-19 ini bisa diakses di laman resmi ITS atau melalui link https://www.its.ac.id/maps-Covid-19/.
Tim ini juga sedang mengkaji elemen-elemen terkait demografi dan sosial yang berdampak, serta berkorelasi dengan sebaran Covid-19.
Eko berharap dalam waktu dekat, kajian itu bisa ditambahkan ke peta yang sudah ada. Selain itu, analisis tentang prediksi jumlah penduduk yang menjadi kasus akan ditampilkan, perhitungannya sedang disiapkan dari Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 ITS.