MEPNews.id – Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat (IKGM) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga meluncurkan program ‘Dynamic and Integrated of Dental Public Health Movement’. Program yang diluncurkan antara lain SI CEKAT (Siap Cegah Karien Tinggi), PERSEGI (Pembelajaran Kesehatan Gigi), dan Program Cemal Cemil untuk Ibu Hamil.
Acara peresmian program di Botanika Restaurant pada 17 Juni 2019 itu dihadiri para pimpinan FKG Unair, yakni Ketua Departemen IKGM Dr Taufan Bramantoro drg, MKes beserta segenap staf, perwakilan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan perwakilan Puskesmas wilayah Kota Surabaya.
Taufan mengatakan, ini sebetulnya bukan merupakan program baru melainkan inovasi dari program yang telah berjalan sebelumnya. Kali ini IKGM mengintegrasikan proses pembelajaran, penelitian, dan pemberdayaan dalam implementasi program di masyarakat.
Taufan menyebutkan, “Riset menunjukkan, 88,8 % masyarakat Indonesia memiliki karies gigi. Bahkan 9 dari 10 anak memiliki karies gigi. Peningkatan jumlah dokter gigi di tanah air belum mampu menuntaskan masalah gigi, khususnya karies yang banyak dialami masyarakat Indonesia. Solusi yang dilakukan masih bersifat parsial, belum komprehensif. Sehingga diperlukan gerakan dan inovasi dalam dunia kedokteran dalam menangani permasalahan tersebut.”
Maka, dengan menggabungkan konsep learning-research-empowerment, IKGM mengimplementasikan program-program yang tak hanya mengedukasi namun juga memberdayakan perilaku hidup sehat masyarakat Kota Surabaya. Beberapa output yang telah diterapkan dan berjalan antara lain, modul untuk guru dan kader masyarakat, aplikasi android dan website (www.gigi or.id), serta buku cerita yang memuat nilai edukasi tentang menjaga kesehatan gigi untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Seluruh program pemberdayaan masyarakat ini hasil inovasi dan kreatifitas mahasiswa FKG sebagai tugas dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama 6 minggu. Mahasiswa turun langsung ke masyarakat di beberapa wilayah di Surabaya untuk melakukan penelitian tentang permasalahan kesehatan di masing-masing lokasi. Penelitian bahkan sempat melibatkan dua mahasiswa asing dari Radboud University Belanda.
Setelah menemukan data terkait masalah kesehatan di wilayah setempat, mahasiswa diminta menyusun program untuk mempromosikan kesehatan mulut dan gigi di masyarakat. Beberapa program tersebut antara lain: SI CEKAT (Siap Cegah Karien Tinggi), PERSEGI (Pembelajaran Kesehatan Gigi), Program Cemal Cemil untuk Ibu Hamil, dan masih banyak lagi.
Program IKGM mendapat respon positif dan dukungan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan sejumlah Puskesmas wilayah Kota Surabaya. Program ini juga langkah Departemen IKGM yang berencana membuka kelas internasional pada tahun ajaran baru mendatang. (HUMAS UNAIR)