Oleh: Esti D. Purwitasari
mepnews.id – Mohon izin, saya membuat ilustrasi berupa cerita sangat pendek dengan tokoh Rania.
Angin dengan marah menderu di antara pepohonan yang merintih seperti jiwa-jiwa terhempas. Hujan berdentum-dentum di atap, menggema di berbagai penjuru kota. Kilatan petir menyambar langit menyulut kegelapan. Gemuruh guntur memenuhi telinga.
Namun, dengan setiap tetes hujan menghantam jendela, Rania merasa semakin terlelap ke dalam kedamaian rumahnya. Suasana hujan lebat menjadi nuansa menenangkan bagi sore harinya. Lampu kamar memberi cahaya lembut, menciptakan suasana hangat dan nyaman. Rania pun duduk di sofa dibalut selimut hangat, sambil menghirup secangkir teh panas, menikmati ketenangan rumah. Saat hujan terus mengguyur, Rania tersenyum dalam pelukan hangat rumahnya.
………….
Pembaca yang budiman, pernahkan Anda mengalami apa yang dirasakan Rania? Jika pernah, bersyukurlah. Banyak orang merasa tidak nyaman saat cuaca buruk saat di rumah. Apa lagi saat cuaca buruk di luar rumah, atau dalam kapal atau dalam pesawat terbang.
John Koenig, penulis yang juga digital creator warga Amerika, menyebut ketenangan semacam itu sebagai Chrysalism. Dalam proyek kamus The Dictionary of Obscure Sorrows, istilah Chrysalism digunakan untuk merujuk pada perasaan ketika kita berada dalam ruangan yang nyaman dan aman saat mendengarkan suara hujan lebat di luar.
Istilah Chrysalism digunakan untuk merangkum perasaan kedamaian dan ketenangan yang dirasakan ketika kita berada di dalam ruangan yang nyaman, sementara alam luar sedang dilanda cuaca buruk. Ini pengalaman yang menyenangkan dan menenangkan di mana seseorang merasa terlindungi dari dunia luar.
Secara psikologis, Chrysalism dapat terkait dengan beberapa faktor. Antara lain;
- Sensasi ketenangan ini bisa terjadi karena orang merasa aman dan terlindungi saat berada dalam kemelut masalah besar di sekitarnya. Rasa perlindungan ini bisa dari kesadaran akan keamanan fisik dan emosional di lingkungan yang akrab dan nyaman.
- Perasaan nyaman dan tenang bisa timbul dalam ruangan yang dihiasi elemen-elemen menyenangkan, termasuk pencahayaan yang hangat, perabotan yang nyaman, dan suasana yang ramah. Kondisi ini kontras dengan suasana sekitar yang tidak menguntungkan, tidak nyaman dan tidak aman di dalam ruangan. Kontras ini dapat memperkuat perasaan kenyamanan di dalam ruangan.
- Pengalaman pribadi juga dapat memainkan peran dalam menciptakan Chrysalism. Orang mungkin saja mengasosiasikan suara hujan dengan kenangan-kenangan positif, seperti momen-momen menyenangkan di masa kecil, liburan bersama keluarga, atau waktu bersantai di rumah.
- Pengalaman sensoris, seperti mendengarkan suara hujan yang menenangkan, bisa memengaruhi suasana hati dan keadaan emosional seseorang. Suara hujan yang lembut dan ritmis dapat merangsang perasaan kenyamanan dan relaksasi.
Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat berperan dalam menciptakan pengalaman Chrysalism yang unik bagi setiap individu.
Semoga Anda termasuk salah satunya.