OJK Ajak Mahasiswa Tingkatan Literasi Keuangan Digital

mepnews.id – Di jagad digital, financial technology (fintech) sudah berkembang sangat pesat. Untuk merespon kondisi tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia melakukan sosialisasi program Digital Financial Literacy (DFL) yang diselenggarakan hybrid (luring dan daring), 26 Oktober 2021.

Mengangkat tema How to be Financial Literate: an Eye Opener for New Generation, acara ini mengajak seluruh sivitas akademika ITS, khususnya mahasiswa, meningkatkan literasi terhadap keuangan digital. Diharapkan, dapat menjadi pioneer serta perpanjangan tangan (agent) OJK dalam memberikan literasi keuangan digital ke masyarakat sekitar.

Menurut Kepala Kantor OJK Regional IV Wilayah Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi, fintech sudah menjadi kebutuhan sehari-hari karena telah merambah pada semua lini masyarakat. Berbagai transaksi keuangan sudah dilakukan secara digital atau cashless. Itu meliputi berbelanja kebutuhan harian di pasar, alat transportasi, serta kebutuhan pendidikan.

Fintech dapat menjadi salah satu solusi dalam mempercepat digitalisasi sektor jasa keuangan guna mengakselerasi program pemulihan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19. “Namun, dalam proses adopsi layanan, fintech masih terdapat tantangan besar, khususnya terkait tingkat literasi layanan keuangan digital pada masyarakat Indonesia,” terangnya.

Bambang memaparkan ketidakselarasan antara perkembangan layanan keuangan digital yang masif dengan rendahnya tingkat literasi masyarakat. Ini tentu akan menjadi dampak buruk dalam perkembangan keuangan di Indonesia. “Seperti, terjadinya kasus praktik investasi bodong atau biasa kita sebut sebagai Ponzi Scheme,” jelasnya mendetail.

Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital, Imansyah, menjelaskan OJK berperan aktif dalam upaya peningkatan literasi keuangan digital dan kasus literasi keuangan sedari dini. “Salah satunya dengan meluncurkan program DFL ini,” paparnya.

Program DFL merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan OJK untuk memberikan edukasi layanan keuangan digital. Program dikemas secara interaktif, menarik dan mudah dipahami dalam bentuk media buku, e-book, video animasi, dan games. Target utamanya generasi milenial yang memiliki potensi sebagai pengguna terbesar layanan keuangan digital.

Imansyah menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan terimakasih pada ITS yang bersedia bekerja sama merealisasikan program OJK untuk memberikan pemahaman terhadap keuangan digital. “Terlebih, DFL ini sudah berbasis teknologi.”

Ia berharap segenap mahasiswa dan sivitas akademika ITS memahami lebih dalam terkait risiko yang melekat pada penggunaan Inovasi Keuangan Digital (IKD) dan layanan keuangan lainnya, serta cara-cara memitigasinya.

Perhelatan sosialisasi DFL ini juga dihadiri beberapa pimpinan ITS dan OJK. Antara lain Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, Direktur Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Dino Milano Siregar, Advisor Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Widyo Gunadi, beberapa pejabat lainnya, serta influencer Reza Pahlevi. (Fauzan Fakhrizal Azmi)

Facebook Comments

Comments are closed.