Malam Hari Kartini

Oleh: Moh. Husen

mepNews.id– Mungkin karena 21 April pagi adalah peringatan Hari Kartini, maka kelompok perbicangan usai tadarus malam 20 April, entah bagaimana ceritanya dan siapa duluan yang memulai, membicarakan kenakalan sebagian “Kartini” kontemporer.

Ya sebagian. Bukan semuanya. Karena sebagian yang lain ada yang mengaji di pesantren, tekun baca buku, ada yang sibuk meneliti gejala pertumbuhan tanaman, yang lainnya lagi mencoba merumuskan pendidikan masa depan yang lebih baik, dan seterusnya.

Saya sendiri terpaksa nyeletuk saja bahwa atas suguhan kisah-kisah “Kartini yang nakal” itu. Marilah kita tengok pula apa penyebab mereka melakukan berbagai hal yang negatif itu. Kenapa mereka ada yang berani ngincipi sabu-sabu hingga menjual diri. Apa mereka suka nakal, ataukah hidup mereka merasa tertekan sehingga mencari pelampiasan dengan sangat nakal. Bagaimana pula keadaan ekonomi mereka.

Apakah mereka tergolong kaum yang untuk makan dan hidup sederhana ala kadarnya saja sulit? Siapakah yang berani hidup sederhana sekarang ini. Bagaimana masyarakat menilai orang yang sederhana dan tak punya apa-apa.

Apakah mereka sering disapa duluan, diperhatikan, atau yang sangat disapa dan dikunjungi terus menerus hanya orang kaya.

Saya bilang, tidak gampang pemudi “Kartini” zaman sekarang ini bisa hidup tenang tanpa rumah lantai berkeramik serta minimal cicin emas 24 karat melingkar di jarinya. Kita perlu juga melihat pandangan masyarakat. Siapakah yang kuat hidup sederhana zaman sekarang ini serta siapa yang akan tidak menghina dan meremehkan orang sederhana sekarang ini?

Solusinya memang sebaiknya hati-hati dalam pergaulan. Santai saja. Kanjeng Nabi pecinta orang sederhana. Ingin sederhana. Sangat pro kepada orang sederhana. Dan kelak minta dikumpulkan dengan orang-orang sederhana.

Diam-diam marilah kita ucapkan: “Ya Allah, sungguh nikmat menjadi orang sederhana…”

Selamat hari Kartini. Marilah kita senantiasa mengingat semboyan populer Kartini, bahwa habis gelap terbitlah terang. Sehabis bincang-bincang dan ngopi-ngopi di malam hari Kartini, terbitlah “reportase” singkat ini.

(Banyuwangi, 21 April 2021)

Facebook Comments

Comments are closed.