Ingat, Siswa Perlu Bijak dan Waspada dalam Menggunakan Gawai

Yogyakarta-Dengan adanya gawai untuk mengakses di dunia siber merupakan salah satu tanda penggunaan internet di kehidupan sehari-hari, yang bisa digunakan secara kreatif, serta produksi dengan lebih aman, bijak dan bertanggungjawab.

Hal tersebut dipaparkan Nitra Galih Imansari, M.Sos, Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dalam acara Program Pelatihan Literasi Keamanan Siber di MAN Yogyakarta 2024, pada Kamis (25/7/2024) di MAN 3 Sleman.

Kata Nitra, meningkatnya penggunaan internet juga memicu ancaman keamanan perangkat digital, penyalahgunaan identitas dan data pribadi, penipuan digital, serta terancamnya keselamatan dalam media digital. “Oleh karena itu setiap pengguna internet harus memiliki kemampuan dalam mengunakan internet secara aman,” terangnya.

Semakin canggih teknologi informasi, semakin canggih pula kejahatannya. Seperti saat ini, siber crime dan ancaman keamanan siber modelnya semaikn beragam. Kondisi ini yang perlu diwaspadai bersama. Karena itu, Nitra mengajak para siswa untuk menjaga data pribadi masing-masing, ketika diri sendiri sudah sadar, siswa bisa mengajak keluarga dan masyarakat di lingkungan masing-masing.

Dalam Islam, kata Nitra pembahasan mengenai menjaga diri dari ganguan informasi erat kaitannya dengan hifdzun Aql dan Hifdzun Ad Din. “Apa itu Hifdzun Aql? Itu bangaimana teman-teman bisa memilih informasi yang benar,” terangnya.

Kemudian Hifdzun Ad Din? sebagai orang Islam harus bisa menjaga agama, “Kalau baca bacaan yang mengejek agama lain di internet, kemudian komen dengan ikut menjelekan agaman lain. sehingga membuat suasana semakin ricuk, itu salah satu contoh kita belum bisa menjaga agama kita,” tutur Nitra.

Sedangkan menjaga keamanan data pribadi erat kaitannya dengan Hifdzun An-Nafs (menjaga diri), Hifdzun Nasl dan Hifdzun Mall.

Kemudiahn hifdzun nasl, menjaga keturunan. “Disini ada yang punya adek?wih enggak. Ada nggak? Tetanggannya atau keluarga yang seneng banget mainan HP, ada nggak? Itu diomongi kalau jangan sampe kecanduan, harus ikut menjaga satu sama lain,” kata Nitra.

Kemudina hifdzun mall, kerugian materian loh. Menurutnya, penting juga maqosyid syariah adalah bisa menyaring informasi-informasi yang tidak benea, “Untuk bisa menjaga akal dan jiwa agar bisa kukuh dan baik. Bukan informasi-informasi yang menjerumuskan kemudian ditelan mentah-mentah, itu jangan ya.” pinta Nitra.

 

Facebook Comments

Comments are closed.