mepnews.id – Sepertinya dunia harus terus waspada. Setelah surutnya kasus Covid-19, muncul penyakit yang diakibatkan virus Hendra. Walau masih jarang ditemukan pada manusia, tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) tergolong tinggi yakni pada kisaran 50 persen.
Laura Navika Yamani SSi MSi Phd, epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) menjelaskan, penularan virus Hendra ke manusia diawali dari reservoir alami virus yakni kelelawar yang menginfeksi kuda. “Kotoran atau urine kelelawar yang jatuh ke rumput makanan kuda dapat menyebabkan kuda terinfeksi virus Hendra. Manusia dapat terinfeksi bila terpapar cairan atau droplet dari kuda yang terinfeksi virus Hendra,” katanya.
Penularan virus dari kuda ke manusia lebih mudah ketimbang dari kelelawar ke manusia. Hal ini disebabkan, kuda dan manusia sama-sama mamalia.
Karena telah diketahui penyebabnya, maka upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh. “Bagi orang-orang yang memiliki kontak langsung dengan hewan ternak seperti kuda, harus jaga higienitas dan sanitasi lingkungan ternak,” imbuhnya.
Langkah pencegahannya tak jauh beda saat melawan virus lainnya. Cuci tangan sebelum makan. Tidak menyentuh T-Zone di wajah (ruang antara dua mata hingga hidung dan mulut) juga menjadi upaya preventif yang diharapkan dapat dibiasakan.
“Vaksin untuk virus Hendra memang sudah ditemukan, namun hanya terbatas pada hewan. Belum untuk manusia. Maka, optimalisasi dapat dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi untuk menghindari penyebaran virus Hendra,” ujar Dosen asal Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) itu.
Sebenarnya, ini bukan virus yang baru dikenali. Laura menjelaskan, virus dari kelelawar Pteropus ini pertama kali diisolasi pada wabah tahun 1994 di Brisbane, Australia. “Saat itu ditemukan kematian kuda dan manusia akibat virus. Setelah diselidiki lebih lanjut, virus Hendra bersifat zoonosis. Artinya, bisa berpindah dari hewan ke hewan, maupun hewan ke manusia.”
Kendati belum ditemukan kasus di Indonesia, Laura menyarankan masyarakat untuk tetap waspada dan mulai meningkatkan kebersihan diri.