Breaking News
- LiterasiSiskamling Digital
- DiktiPPPM STIE Perbanas Gairahkan Dosen Meneliti
- InspirasiOlah Rasa Mengekalkan Raga
- CitizenIngin Mbisu
- InspirasiPerlakukan Ilmu Seperti Kambing
- HeadlineAntioksidan Baru Remajakan Pembuluh Darah
- CitizenHMI; Politik Keindonesiaan dan Kebangsaan
- OpiniDosen Asing dan Pemain Sepak Bola
- InspirasiMencerdaskan Hati Menempatkan Posisi
- LifestyleOrang Tampil Lebih Baik Saat Ditonton
Muhammad Ainun Nadjib: Pemimpin Yang Takkabur
SUMBER daya primer pada dan dari manusia untuk pelaksanaan manajemen sosial adalah kasih sayang dan pengayoman. Hanya kalau terpaksa kemudian mungkin digunakan kekuasaan. Dan jika ada yang darurat, diterapkan kekuatan. Keikhlasan dan etos kerja lebih maksimal dalam atmosfer yang pertama dibanding yang kedua, apalagi yang ketiga. Itu berlaku dalam mengelola keluarga, masyarakat, perusahaan, pemerintahan Negara,
Read MoreMuhammad Ainun Nadjib: Ngeri Ngelihat Kilatan Pedang
TULISAN yang sudah siap, saya tunda, insert tulisan ini, karena semalam saya berjumpa dengan “Al-Maidah 54” pukul 20.30 sd 02.30 di lapangan Polinema Malang. Katanya berjumlah di atas 8-ribu, tapi menurut saya di bawah 6-ribu kaum muda. Terhadap pertanyaan mereka “bagaimana menyikapi fakta bahwa Islam dijahati dan Ummat Islam direndahkan, diejek, dilecehkan, bahkan dihina dengan
Read MoreMuhammad Ainun Nadjib: Berat Hati dan Tidak Tegaan
Oleh: MUHAMMAD AINUN NADJIB Takfiry adalah perjuangan menegakkan keIslaman dengan semangat meng-kafir-kan. Tamkiry adalah perjuangan menegakkan kebenaran dengan semangat me-makar-kan. KeIslaman dan kebenaran ada pada diri seseorang, tudingan kafir dan makar terhadap yang bukan dirinya. Kosakata takfiry lazim dipakai dalam Bahasa Arab, sedangkan Tamkiry meskipun belum pernah dipakai, tetapi ia tidak menyalahi pola gramatika Bahasa Arab. Bangsa
Read MoreMuhammad Ainun Nadjib: Pancasila Gue-Gue
Oleh : Muhammad Ainun Nadjib Akhir-akhir ini definisi dan segala urusan yang menyangkut NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dengan macam-macam onderdil politiknya: pluralisme, radikalisme, intoleransi, diktator minoritas, apapun — semakin harus mengacu ke wacana Dinasti Gue-gue. Termasuk Agama, Tuhan, Nabi, ketokohan dan kepahlawanan: harus mengacu kepada persembahan kepada kebenaran eksistensi dan legalitas Gue-gue. Dinasti dari
Read MorePesan Cak Nun (4)
Emha Ainun Nadjib: SHUMMUN-BUKMUN
4 Ramadlan 1438-H Oleh : Emha Ainun Nadjib. Aku sangat percaya kepada Allah dengan hidayah-Nya di AlQur`an, sampai ke taraf – mohon maaf, istilah Bahasa Indonesianya: membabi-buta. Tentulah penggunaan idiom itu sangat tidak sopan dan terasa sangat mengotori. Tetapi kalau saya pakai kata total, absolut, sepenuhnya, atau mungkin harga mati – rasanya kurang mengandung emosi
Read MoreCak Nun Merespon Keadaan Zaman (Bagian 2)
Cak Nun Merespon Keadaan Zaman (bagian 1)
Muhammad Ainun Nadjib: Puasa Ibunda
3 Ramadlan 1438 H PUASA IBUNDA Oleh: Muhammad Ainun Nadjib Sejak kecil saya merendam pertanyaan di lubuk hati kenapa di Keluarga saya tidak pernah saya alami dan rasakan tradisi atau suasana ritual puasa sebagaimana yang saya jumpai di semua keluarga yang lain. Memang pada setiap Ramadlan terdapat suasana khusus, semacam kegembiraan dan kekhusyukan yang tidak terjadi
Read MoreMuhammad Ainun Nadjib: NKRI PATIGENI
Esai MUHAMMAD AINUN NADJIB (1). Manunggaling Kawula lan Gusti. Bermacam cara dan bentuk manusia meng-“inovasi” konsep puasa. Ada yang dengan tujuan “putih”: mengintensifikasi hubungan privatnya dengan Allah, mencari presisi cinta dan tauhidnya. Ada juga tujuan “hitam”: menguasai sesama manusia. Ada yang dengan membangun kekuatan, kadigdayan dan “dugdeng”. Ada yang dengan mendayagunakan kekuasaan politik dan
Read More